Selama masa kehamilan, penggunaan obat-obatan perlu Anda perhatikan. Ini termasuk penggunaan amoxicillin sebagai obat antibiotik untuk melawan infeksi bakteri pada ibu hamil.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None
Selama masa kehamilan, penggunaan obat-obatan perlu Anda perhatikan. Ini termasuk penggunaan amoxicillin sebagai obat antibiotik untuk melawan infeksi bakteri pada ibu hamil.
Sebenarnya, bolehkah ibu hamil mengonsumsi amoxicillin? Andaipun boleh, berapa dosis obat antibiotik ini yang dianjurkan untuk ibu hamil? Simak pembahasannya di bawah ini.
Amoxicillin adalah obat antibiotik golongan penicillin. Sebagaimana antibiotik, obat ini bermanfaat untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri dalam tubuh.
Obat ini umum digunakan untuk beberapa penyakit infeksi, seperti infeksi telinga, infeksi kulit, infeksi saluran kemih (ISK), abses gigi, hingga pneumonia.
Tidak hanya itu, amoxicillin juga bisa dikombinasikan dengan obat lain untuk mengatasi sakit maag atau dispepsia yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).
Amoxicillin bekerja dengan mengganggu perkembangan dinding sel bakteri. Kondisi ini dapat melemahkan bakteri dan mencegahnya untuk berkembang biak.
Tanpa dinding sel yang kuat untuk menjaga komponen-komponen penting di dalamnya, bakteri penyebab infeksi akan mati sehingga pasien bisa sembuh.
Perlu dipahami bahwa amoxicillin termasuk obat keras. Obat ini harus didapat dan digunakan berdasarkan resep dokter, lebih khususnya pada ibu hamil.
Amoxicillin merupakan salah satu jenis antibiotik golongan penicillin yang aman digunakan saat hamil.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), obat amoxicillin termasuk dalam kategori B, yang berarti obat ini tidak menunjukkan risiko pada janin berdasarkan penelitian pada hewan.
Penelitian lebih lanjut yang diterbitkan dalam British Journal of Clinical Pharmacology (2019) juga menyebutkan bahwa amoxicillin tergolong aman untuk ibu hamil.
Diketahui bahwa paparan obat amoxicillin atau kombinasi amoxicillin dan clavulanic acid (ACA) selama trimester pertama kehamilan tidak berkaitan dengan peningkatan risiko cacat lahir.
Amoxicillin digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi. Bahkan, obat ini menjadi jenis antibiotik untuk ibu hamil yang paling umum diresepkan.
Jadi, Anda yang saat ini sedang berada dalam masa kehamilan tidak perlu lagi merasa cemas karena obat amoxicillin termasuk aman untuk dikonsumsi.
Sekalipun amoxicillin tergolong aman untuk ibu hamil, Anda tetap harus berkonsultasi dan meminta resep dokter sebelum mulai mengonsumsi antibiotik.
Dokter akan menentukan dosis obat untuk ibu hamil berdasarkan sejumlah faktor, seperti:
Amoxicillin bisa digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi, seperti infeksi telinga, infeksi saluran kemih pada bumil, infeksi kulit, hingga pneumonia.
Setiap jenis penyakit membutuhkan dosis amoxicillin yang berbeda. Oleh karena itu, pemberian obat antibiotik ini perlu disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya.
Sebagai contoh, amoxicillin sebagai pengobatan tunggal untuk infeksi saluran kemih (ISK) pada ibu hamil dapat diberikan dalam dosis oral 500 miligram sebanyak tiga kali sehari selama 5–7 hari.
Selalu konsultasikan masalah kesehatan terkait kehamilan Anda dengan dokter. Begitu pula bila Anda masih merasa ragu terhadap dosis amoxicillin yang dokter resepkan.
Hal ini akan membantu Anda memahami jenis obat-obatan yang dikonsumsi serta manfaatnya bagi tubuh dan janin di dalam kandungan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar