Hal ini berbeda dengan kebanyakan sekolah umum di mana pelatihan guru cenderung lebih umum dan kurang terfokus pada filosofi pendidikan yang spesifik.
2. Atmosfer yang lebih terbuka
Dibandingkan sekolah umumnya, metode pendidikan yang memang belum terkenal di Indonesia ini cenderung lebih terbuka. Artinya, orangtua dan masyarakat yang tertarik bisa menjadi bagian dari sekolah ini.
Beberapa guru bahkan bisa mencoba metode ini melalui magang atau pengalaman langsung dengan sekolah yang menerapkan Waldorf.
Ini bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih personal dan komunitas yang erat antara guru, siswa, dan orangtua.
3. Pengembangan personal guru dan siswa
Di sekolah Waldorf, guru kelas idealnya tetap bersama dengan kelompok anak dari kelas satu hingga kelas delapan.
Hal ini memungkinkan guru untuk lebih memahami dan berpartisipasi dalam perkembangan setiap anak.
Alhasil, guru dan siswa membangun hubungan yang kuat hingga menciptakan suasana ‘keluarga kedua’ di sekolah.
4. Filosofi yang berpusat pada anak
Di sini, guru-guru didorong untuk mengajar dengan antusiasme pribadi dan menikmati proses pembelajaran bersama siswa.
Hal ini diyakini bisa membantu memperkuat perasaan kebersamaan dan kesejahteraan di seluruh sekolah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar