backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Manfaat Keju untuk MPASI si Kecil dan Tips Memberikannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

5 Manfaat Keju untuk MPASI si Kecil dan Tips Memberikannya

Dalam proses pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), pemilihan bahan makanan yang tepat menjadi kunci utama dalam memenuhi kebutuhan gizi dan perkembangan si Kecil. Salah satu bahan makanan yang sering diberikan untuk bayi pada tahap awal MPASI adalah keju. 

Cari tahu manfaat keju sebagai bagian dari MPASI, kapan dan bagaimana memberikannya dengan benar, serta tips-tips praktis dalam memilih dan mempersiapkannya untuk si Kecil melalui artikel di bawah ini.

Apa manfaat keju untuk MPASI bayi?

Kayu manis untuk MPASI

Keju bukan hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, seperti protein, kalsium, vitamin A, vitamin D, dan vitamin B12. 

Oleh karena itu, tak heran bila keju menjadi pilihan menu MPASI si Kecil yang kerap dipilih oleh orangtua. Jadi, apa manfaat keju untuk bayi? Berikut penjelasannya. 

1. Mendukung kesehatan gigi dan tulang

Keju dapat mendukung kesehatan gigi dan tulang pada bayi yang sedang dalam masa MPASI. Kandungan kalsium dalam keju sangat penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang yang kuat pada bayi. 

Keju juga mengandung protein berkualitas tinggi yang diperlukan untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tulang. 

Selain kalsium dan protein, keju juga mengandung vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tubuh, sehingga membantu dalam memperkuat tulang dan gigi.

2. Mendukung fungsi saraf dan otot 

Kandungan vitamin B12, yang merupakan nutrisi penting untuk perkembangan sistem saraf, juga terkandung dalam keju.

Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel-sel saraf dan mielin, yaitu lapisan pelindung di sekitar serat saraf yang penting untuk transmisi sinyal saraf yang efisien.

Selain itu, melansir Kids Health, kandungan protein di dalam keju juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan otot dan jaringan bayi.

3. Menjaga sistem kekebalan tubuh 

Keju dipercaya dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh bayi. Ini karena keju mengandung protein yang merupakan komponen penting dalam pembentukan antibodi dan sel-sel kekebalan tubuh.

Protein juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi agar dapat melawan infeksi dan penyakit.

Selain itu, vitamin B12 dalam keju berperan dalam produksi sel darah merah dan fungsi sistem kekebalan tubuh yang optimal. Adapun kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

4. Menjaga kesehatan jantung 

Manfaat keju untuk MPASI yang selanjutnya adalah membantu menjaga kesehatan jantung pada bayi. 

Pasalnya, kandungan kalsium yang terdapat dalam keju tidak hanya baik untuk tulang dan gigi, tetapi juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Kalsium diketahui dapat membantu kontraksi otot, termasuk otot jantung, serta berperan dalam pengaturan tekanan darah.

5. Menjaga kesehatan otak 

Beberapa jenis keju mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (asam docosahexaenoic). DHA adalah komponen utama dari jaringan otak dan retina mata. 

Ini artinya, asam lemak omega-3 dapat membantu dalam pembentukan dan perkembangan struktur otak serta mendukung fungsi kognitif dan penglihatan yang optimal pada bayi.

Kapan bayi boleh mengonsumsi keju?

Menurut American Academy of Pediatrics, pada dasarnya keju boleh diberikan untuk bayi setelah ia terbiasa dengan beberapa makanan padat asli alias MPASI. Ini artinya, sebagian besar bayi dapat makan keju segera setelah mereka terbiasa mengunyah, biasanya antara usia 6—9 bulan. Namun, ada juga dokter yang menyarankan bayi berusia 8—10 bulan baru boleh mulai makan keju.

Jenis keju yang baik untuk MPASI

menyimpan keju

Ketika memberikan keju pada anak pertama kalinya, sebaiknya berikan di rumah sendiri. Hindari memberikan keju dari makanan di luar, seperti restoran atau tempat makan lain.

Ini penting untuk memastikan bahwa keju yang diberikan memang hanya keju asli tanpa campuran apa pun.

Selain itu, saat memilih keju untuk MPASI pertama kali, pastikan keju tersebut telah melalui proses pasteurisasi, baik yang terbuat dari susu sapi, domba, atau susu kambing.

Biasanya keterangan proses pasteurisasi bisa dilihat pada label kemasan produk keju tersebut. Anak boleh makan keju yang sudah dipasteurisasi karena lebih aman dari bakteri yang mungkin ada pada keju.

Keju yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi (atau mentah) tidak diperbolehkan untuk bayi sebab keju tersebut berpotensi terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.

Beberapa jenis keju yang dapat diberikan untuk bayi adalah:

  • cheddar,
  • parmesan,
  • edam,
  • gouda,
  • mozzarella,
  • ricotta, dan
  • cream cheese

Yang paling penting, berikan keju yang rasanya ringan tidak terlalu asin. Berikan dalam ukuran dan jumlah kecil terlebih dahulu dan amati apakah anak menunjukkan ciri-ciri reaksi alergi.

Tips memberikan keju untuk MPASI bayi

Setelah mengetahui beberapa jenis keju yang dapat dikonsumsi oleh si Kecil, Anda bisa memberikannya dengan berbagai cara sederhana. 

Misalnya, Mayo Clinic menyarankan memberikan keju sebagai makanan jari atau finger food untuk bayi sekitar usia 8—10 bulan.

Yang perlu diingat adalah kenalkan keju kepada si Kecil secara perlahan dan bertahap. Mulailah dengan potongan kecil atau parutan keju dan perhatikan reaksi bayi terhadap makanan tersebut. 

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda alergi atau ketidaknyamanan, segera hentikan pemberian dan konsultasikan kepada dokter.

Saat memberikannya kepada si Kecil, orangtua juga bisa menggabungkan keju dengan makanan lain dalam menu MPASI bayi untuk memberikan variasi rasa dan tekstur.

Sebagai contoh, Anda dapat mencampur keju dengan sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian untuk menciptakan hidangan yang seimbang dan bergizi.

Mungkin pada awalnya, bayi akan menolak untuk mengonsumsinya. Namun, tidak ada salahnya untuk terus secara perlahan memperkenalkannya.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar menu MPASI pada bayi, terutama keju, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter. 

Tahukah Anda?

Keju adalah salah satu jenis makanan yang bersifat allergenic karena mengandung protein susu. Maka dari itu, untuk beberapa anak tidak disarankan mulai makan keju sampai diizinkan oleh dokter. Jika si Kecil alergi keju, maka kemungkinan akan muncul tanda-tanda seperti pembengkakan wajah (termasuk lidah dan bibir), ruam di kulit, gatal, kram perut, muntah, dan diare.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan